Rabu, 17 April 2013
Mengubah seseorang
Hal apa yang bisa mengubah seseorang?
Hal apa yang bisa menyentuh hati seseorang?
Terkadang ucapan kita, segala teori kita, amarah kita, ungkapan kekecewaan kita justru tidak mengubah seseorang.
Terkadang segala sesuatu yang kita lakukan dengan hanya mengandalkan akal kita,
kekuatan kita memang justru hanya berdampak di luar dari yang kita inginkan.
Setiap hati manusia adalah milik Tuhan.
Jika ada sesuatu yang rusak disana, hanya DIA yang tahu. Dan hanya DIA yang tahu cara mengobatinya, karena DIA lah pembuatnya.
Sama seperti sebuah cerita, ketika suatu hari seorang pemuda kaya raya membeli mobil FORD. Dia baru saja membelinya sekitar satu bulan yang lalu, namun kini mobil itu sudah mogok di jalan. Hampir satu jam ia disana mencoba mengotak-atik mobil itu. Tapi ia tak menemukan masalahnya. Hingga tak lama kemudian seorang pria tua melewati anak muda tersebut. Ia berhenti, dan keluar dari mobilnya. Kemudian pria itu bertanya, "Apakah ada yang bisa yang saya bantu?" Kemudian Si anak muda menjelaskan mengenai keadaan mobilnya. Lalu pria itu tersenyum dan melihat ke bagian dalam mesin mobil itu, lalu mengotak-atik sesuatu disana untuk waktu yang sangat singkat. Tak lama kemudian ia meminta pria muda itu untuk menyalakan mobilnya, dan mobil itu pun bisa hidup kembali. Si anak muda sangat berterimakasih kepada pria tua itu, ingin berterimakasih dan mengetahui namanya. Lalu pria tua itu menyambut jabatan tangan anak muda itu dan berkata, "Henry Frod" Sesudah mengatakan namanya ia tersenyum lalu pergi meninggalkan anak muda yang takjub tersebut. Siapa yang tidak kenal? Henry Ford adalah pembuat mobil Ford.
Dari kisah itu kita bisa belajar, bahwa seseorang yang menciptakan sesuatu pasti sangat mengenal karya buatannya. Ia tidak akan membuat kesalahan dengan karyanya. Jikalaupun ada kesalahan, dengan mudahnya ia bisa memperbaikinya.
Begitu pula dengan manusia.
Terkadang kita begitu keras ingin mengubah seseorang yang mengecewakan kita.
Orang itu sudah merusak hidup kita, dan kita terus mengata-ngatainya, menceramahinya, menghakiminya, berharap dengan seperti itu orang itu akan berubah.
Sesungguhnya tidak.
Justru tindakan seperti itu hanya menimbulkan konfrontasi yang lebih besar dari pada sebelumnya. Karena tidak ada manusia yang mau dihakimi oleh sesamanya. Semua punya hasrat untuk ingin dikasihi, untuk ingin diperdulikan.
Maka, jika hal seperti itu yang terjadi, satu-satunya jalan hanyalah meminta pertolongan pada Si Pembuatnya untuk memperbaikinya, mengubahkannya, agar tidak seperti itu lagi.
Kita benar-benar tidak bisa mengubah orang lain. Hanya DIA lah yang BERHAK mengubah ciptaannya. Kenapa?
Karena DIA Panjunannya. Sedangkan kita manusia adalah tanah liat. Setiap manusia dibentuk olehNya.
Mungkin dalam hal ini kita bisa ikut ambil andil dengan menasehati agar orang itu bisa berubah ke arah yang lebih baik. Tapi ingat, kita harus menasihati dengan membangun dan berhikmat. Jangan sampai tujuan baik kita justru membuat kita marah-marah dan kelepasan bicara pada orang yang ingin kita nasehati, akhirnya bukannya semakin membaik, malah orang itu semakin membenci kita dan kita pun semakin membencinya.
Belajar dari anjing yang terluka...
Pernahkah kita melihat perbedaan antara anjing yang terluka dan sehat?
Suatu kali kompleks perumahan suatu perumahan amat diresahkan oleh anjing galak yang berkeliaran ke sana kemari. Padahal anjing itu dulunya dikenal sebagai anjing salah satu warga yang amat ramah dan bahkan sering melindungi kompleks itu dari maling. Tapi setahun belakangan ini anjing itu tidak pernah lagi diam di tempat pemiliknya. Ia berkeliaran kesana kemari dan menyalaki pejalan-pejalan kaki. Anjing itu bahkan tidak jarang mengejar orang-orang yang lewat di dekatnya. Anjing itu menjadi SANGAT SENSITIF DAN GALAK.
Beberapa hari kemudian si pemilik anjing memutuskan untuk mengecek keadaan anjingnya, sekalipun awalnya anjingnya bahkan ingin menggigit pemiliknya sendiri. Ketika di cek ternyata si anjing memiliki luka di ususnya, hal itu terlihat dari darah yang selalu keluar dari duburnya.
Sekarang...
Belajar dari cerita itu ...
Anjing saja, ketika ia sakit, terluka... ia bisa galak kepada semua orang. Sekalipun awalnya ia adalah anjing yang baik...
Apalagi manusia...
Ketika ada sesama kita yang kita lihat begitu galak, begitu sensitif,
apakah kita mau mengecek? Apakah orang itu ternyata TERLUKA amat dalam, sehingga ia menjadi seperti itu?
Ketika ingin memenangkan hati seseorang, kita harus mau lebih membuka telinga kita.
Lebih membuka hati. Mencoba mengerti, memahami lebih dahulu...
Mengubah orang lain sekali lagi, bukanlah bagian kita. Karena mereka bukanlah milik kita. Tapi serahkanlah pada DIA penciptanya, agar membentuknya sesuai dengan kehendakNYA.
Bagian kita adalah, membuka hati, membuka telinga, dan MEMBERIKAN DIRI untuk MAU DIUBAHKAN JUGA OLEH-NYA.
Terkadang kita seperti pepatah,
Karena jujur, saya pernah mengalami ...
DAN UNTUK SESEORANG yang saya kenal yang mengalami semua ini...
Berharap bisa lebih berhikmat dan merenungkan semuanya ini..
Karena sungguh, saya sudah melihat bagaimana TUHAN mengubah Mama saya melalui doa-doa,
bukannya dengan bentakan, pertikaian, dan ceramah yang dapat mengubahnya. PRAISE THE LORD :D
Saat ini siapapun kalian yang mungkin mengalaminya...
Kau tahu? Tuhan tak pernah tuli mendengar doa-doamu... Godblessyou
Hal apa yang bisa menyentuh hati seseorang?
Terkadang ucapan kita, segala teori kita, amarah kita, ungkapan kekecewaan kita justru tidak mengubah seseorang.
Terkadang segala sesuatu yang kita lakukan dengan hanya mengandalkan akal kita,
kekuatan kita memang justru hanya berdampak di luar dari yang kita inginkan.
Setiap hati manusia adalah milik Tuhan.
Jika ada sesuatu yang rusak disana, hanya DIA yang tahu. Dan hanya DIA yang tahu cara mengobatinya, karena DIA lah pembuatnya.
Sama seperti sebuah cerita, ketika suatu hari seorang pemuda kaya raya membeli mobil FORD. Dia baru saja membelinya sekitar satu bulan yang lalu, namun kini mobil itu sudah mogok di jalan. Hampir satu jam ia disana mencoba mengotak-atik mobil itu. Tapi ia tak menemukan masalahnya. Hingga tak lama kemudian seorang pria tua melewati anak muda tersebut. Ia berhenti, dan keluar dari mobilnya. Kemudian pria itu bertanya, "Apakah ada yang bisa yang saya bantu?" Kemudian Si anak muda menjelaskan mengenai keadaan mobilnya. Lalu pria itu tersenyum dan melihat ke bagian dalam mesin mobil itu, lalu mengotak-atik sesuatu disana untuk waktu yang sangat singkat. Tak lama kemudian ia meminta pria muda itu untuk menyalakan mobilnya, dan mobil itu pun bisa hidup kembali. Si anak muda sangat berterimakasih kepada pria tua itu, ingin berterimakasih dan mengetahui namanya. Lalu pria tua itu menyambut jabatan tangan anak muda itu dan berkata, "Henry Frod" Sesudah mengatakan namanya ia tersenyum lalu pergi meninggalkan anak muda yang takjub tersebut. Siapa yang tidak kenal? Henry Ford adalah pembuat mobil Ford.
Dari kisah itu kita bisa belajar, bahwa seseorang yang menciptakan sesuatu pasti sangat mengenal karya buatannya. Ia tidak akan membuat kesalahan dengan karyanya. Jikalaupun ada kesalahan, dengan mudahnya ia bisa memperbaikinya.
Begitu pula dengan manusia.
Terkadang kita begitu keras ingin mengubah seseorang yang mengecewakan kita.
Orang itu sudah merusak hidup kita, dan kita terus mengata-ngatainya, menceramahinya, menghakiminya, berharap dengan seperti itu orang itu akan berubah.
Sesungguhnya tidak.
Justru tindakan seperti itu hanya menimbulkan konfrontasi yang lebih besar dari pada sebelumnya. Karena tidak ada manusia yang mau dihakimi oleh sesamanya. Semua punya hasrat untuk ingin dikasihi, untuk ingin diperdulikan.
Maka, jika hal seperti itu yang terjadi, satu-satunya jalan hanyalah meminta pertolongan pada Si Pembuatnya untuk memperbaikinya, mengubahkannya, agar tidak seperti itu lagi.
Kita benar-benar tidak bisa mengubah orang lain. Hanya DIA lah yang BERHAK mengubah ciptaannya. Kenapa?
Karena DIA Panjunannya. Sedangkan kita manusia adalah tanah liat. Setiap manusia dibentuk olehNya.
Mungkin dalam hal ini kita bisa ikut ambil andil dengan menasehati agar orang itu bisa berubah ke arah yang lebih baik. Tapi ingat, kita harus menasihati dengan membangun dan berhikmat. Jangan sampai tujuan baik kita justru membuat kita marah-marah dan kelepasan bicara pada orang yang ingin kita nasehati, akhirnya bukannya semakin membaik, malah orang itu semakin membenci kita dan kita pun semakin membencinya.
Belajar dari anjing yang terluka...
Pernahkah kita melihat perbedaan antara anjing yang terluka dan sehat?
Suatu kali kompleks perumahan suatu perumahan amat diresahkan oleh anjing galak yang berkeliaran ke sana kemari. Padahal anjing itu dulunya dikenal sebagai anjing salah satu warga yang amat ramah dan bahkan sering melindungi kompleks itu dari maling. Tapi setahun belakangan ini anjing itu tidak pernah lagi diam di tempat pemiliknya. Ia berkeliaran kesana kemari dan menyalaki pejalan-pejalan kaki. Anjing itu bahkan tidak jarang mengejar orang-orang yang lewat di dekatnya. Anjing itu menjadi SANGAT SENSITIF DAN GALAK.
Beberapa hari kemudian si pemilik anjing memutuskan untuk mengecek keadaan anjingnya, sekalipun awalnya anjingnya bahkan ingin menggigit pemiliknya sendiri. Ketika di cek ternyata si anjing memiliki luka di ususnya, hal itu terlihat dari darah yang selalu keluar dari duburnya.
Sekarang...
Belajar dari cerita itu ...
Anjing saja, ketika ia sakit, terluka... ia bisa galak kepada semua orang. Sekalipun awalnya ia adalah anjing yang baik...
Apalagi manusia...
Ketika ada sesama kita yang kita lihat begitu galak, begitu sensitif,
apakah kita mau mengecek? Apakah orang itu ternyata TERLUKA amat dalam, sehingga ia menjadi seperti itu?
Ketika ingin memenangkan hati seseorang, kita harus mau lebih membuka telinga kita.
Lebih membuka hati. Mencoba mengerti, memahami lebih dahulu...
Mengubah orang lain sekali lagi, bukanlah bagian kita. Karena mereka bukanlah milik kita. Tapi serahkanlah pada DIA penciptanya, agar membentuknya sesuai dengan kehendakNYA.
Bagian kita adalah, membuka hati, membuka telinga, dan MEMBERIKAN DIRI untuk MAU DIUBAHKAN JUGA OLEH-NYA.
Terkadang kita seperti pepatah,
Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut disebrang lautan terlihat.Bagian kita adalah memberikan diri untuk mau diubahkan, dan menyadari bahwa terkadang tidak sepenuhnya kita benar. Kita pun berdosa, tetapi begitu sering menghakimi sesama kita, bahkan ingin mengubah mereka. Mengapa perubahan itu tidak kita mulai dari diri kita?
Karena jujur, saya pernah mengalami ...
DAN UNTUK SESEORANG yang saya kenal yang mengalami semua ini...
Berharap bisa lebih berhikmat dan merenungkan semuanya ini..
Karena sungguh, saya sudah melihat bagaimana TUHAN mengubah Mama saya melalui doa-doa,
bukannya dengan bentakan, pertikaian, dan ceramah yang dapat mengubahnya. PRAISE THE LORD :D
Saat ini siapapun kalian yang mungkin mengalaminya...
Kau tahu? Tuhan tak pernah tuli mendengar doa-doamu... Godblessyou
While I am Waiting
I'm waiting
I'm waiting on You, Lord
And I am hopeful
I'm waiting on You, Lord
Though it is painful
But patiently, I will wait
I will move ahead, bold and confident
Takeing every step in obedience
While I'm waiting
I will serve You
While I'm waiting
I will worship
While I'm waiting
I will not faint
I'll be running the race
Even while I wait
I'm waiting
I'm waiting on You, Lord
And I am peaceful
I'm waiting on You, Lord
Though it's not easy
But faithfully, I will wait
Yes, I will wait
I will serve You while I'm waiting
I will worship while I'm waiting
I will serve You while I'm waiting
I will worship while I'm waiting
I will serve you while I'm waiting
I will worship while I'm waiting on You, Lord
I'm waiting on You, Lord
And I am hopeful
I'm waiting on You, Lord
Though it is painful
But patiently, I will wait
I will move ahead, bold and confident
Takeing every step in obedience
While I'm waiting
I will serve You
While I'm waiting
I will worship
While I'm waiting
I will not faint
I'll be running the race
Even while I wait
I'm waiting
I'm waiting on You, Lord
And I am peaceful
I'm waiting on You, Lord
Though it's not easy
But faithfully, I will wait
Yes, I will wait
I will serve You while I'm waiting
I will worship while I'm waiting
I will serve You while I'm waiting
I will worship while I'm waiting
I will serve you while I'm waiting
I will worship while I'm waiting on You, Lord
Kamis, 04 April 2013
Baca Baca !!! Hahahahaha
http://untad.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=124:peksiminas-xi-mataram&catid=36:kegiatan&Itemid=138
Langganan:
Postingan (Atom)