Kamis, 29 Desember 2011

Stranger invitors

Alkisah Malam itu, saya selaku tokoh yang tidak terlalu utama dalam kisah ini mau ngerjain tugas kalkulus lanjut dan Aljabar Linier di rumah Venny'
Karena ada ada perihal lelet-dan keleletan, jadi saya agak lambat datang ke rumahnya Venny.
Nggak taunya, Si Venny udah panikan di rumah, takut kalo aku nggak jadi datang.
Sampe-sampe pas saya lagi di tengah jalan, si venny nelpon pake telpon rumah segala ke HP saya.
Padahal udah tau, kalo tarif nelpon dari telpon rumah ke HP itu mahal begete.

Pas sampe di sana ternyata Boss udah nungguin aku lama banget. Tapi nggak seperti yang saya sangka sebelumnya, Venny justru menyambut saya dengan muka meringis2 nggak jelas.
Tapi tetep aja saya tetep pasang senyum-senyum ngenes pura2 nggak berdosa.
Kita ngerjain tugas di ruang tamu Venny,
kita duduk di lantai,
trus nulis di meja yang ada di ruang tamunya.
"Minum Dian" Venny nyuguhin segelas air yang warnanya bening "Ooh, iya... saya belum haus. Makasih" Jawabku dengan nada cool #secool air minum yang disuguhin.
Walau sebenarnya dalam hati , Wew, masa hari gini yang putih-putih yang rasa-rasa dong Venn (jadi ingat iklan)

Kita pun mengerjakan tugas itu sambil cerita-cerita and ngerumpi,
Yah biasa tau kan kalo cewek... pasti ngerumpinya lebih banyak dibandingin ngerjain tugasnya.
Berhubung barusan natal jadi kita cerita-cerita tentang hari raya,
So cerita ini sumbernya dari Venny, Kalo mau ngucapin congratz sama dia aja yah.

** Cerita dimulai *BERDASARKAN KISAH NYATA (BASED ON TRUE STORY)
Kejadiannya waktu lebaran taon ini, Venny lagi sendirian di rumah,
Papa-Mamanya lagi nggak tau dimana,
(Behind the scene : Papa-Mamanya lagi ngumpet di pagar belakang rumah)

Tiba-tiba datang seorang bapak-bapak dengan muka sengak, dan berkantongkan parang di celananya.
O M G! Parang! Weitz, mata Venny langsung tertuju pada yang satu itu.
Mau ngapain nih orang?
Tapi untung aja, Venny ngasih tau belakangan, kalo ternyata dia nggak bener-bener sendiri. Dia lagi ditemenin sama sepupunya yang ngumpet di dalam rumah.
Orang kayak bapak ini nih yang susah banget dicari zaman sekarang,
TO THE POINT. Yah, Bapak ini udah ngajarin Venny satu hal yang sangat berguna buat kehidupan Venny kedepannya, kalo bertamu di rumah orang itu harus to the poin!!

Jadi Bapak itu langsung ngomong, "Hagala" Katanya. (Meaning: "Hagala" Istilah Palu yang bisa diartikan semacam 'ampao' yang diberikan orang china sama keluarga-keluarganya kalo hari raya, biasanya berisikan uang)
Tapi sebenarnya dalam hal ini hagal nggak pake amplop merah, ataupun amplop biasa. Hagala bisa diartikan yaitu, "uang" tapi secara halus.

Venni says, " Papa Mama nggak ada di rumah, saya nggak punya uang"
(Versi actionnya : Ambil apa aja yang kalian mau, tapi jangan apa-apain saya. Saya nggak punya apa-apa, anak saya di rumah ada 5, kasian mereka)
Hehe, tapi nggak kayak gitu yang di kejadian nyata.
Untung Si Bapak yang sebenarnya nggak jelas siapa, dan bener2 sama sekali nggak dikenal alias unfamiliar sama Venny ini berbaik hati, dan mengerti dengan keaadan Venny.
Akhirnya dia diam sejenak dan berpikir.
Matanya langsung melotot waktu liat ada roti di atas meja ruang tamu Venny.
Dia langsung nunjuk sambil ngomong, "Yang itu aja"

SLEP*SLEP

Dengan sigap Venny langsung gerakan patah-patah, mengambil toples kue itu
satu-satu-satu-persatu
dan langsuh nyerahin sama Bapak yang mukanya dari tadi datar itu, alias non-ekspresi.
Trus bapak itu ternyata masih mematung di depan pintu.
Mukanya berekspresi lebih sangar dari pada parangnya. Dia ngomong again, "Yang itu juga deh" sambil nunjuk ke arah minuman.
Venny pun dengan baik hati mengambilkan minuman kalengan soda yang ada di atas meja itu.
Nggak lama kemudian, Bapak itu pergi.
(Behind the scene: cut!cut! Kamu tuh harusnya minta lukisan, kursi, lampu, TV, telepon, jam dindingnya Venni, masa cuma nunjuk makan dan minuman. Coba kamu tunjuk benda-benda itu, pasti Venny kasih)

Yap, Venny secara nggak langsung hampir mendekati mengalami yang namanya kerampokan.
Weleh.
Tapi untung aja Si Bapak tau diri, dan nggak nunjuk benda lain.
Karena ada kemungkinan juga kalo bapak itu nunjuk Televisi,, Veny pun akan mengangkat televisi itu dan ngasih ke bapak itu.
(Nggak taunya bapak itu bawa truk di depan rumah venny buat ngangkut barang)

Dan bapak itu berlalu, pergi.

Venny bernapas lega.

Beberapa detik dia ngelamunin kejadian aneh barusan di dalam rumah,

Tiba-tiba dia sama sepupunya denger suara ketawa anak-anak kecil yang terkekeh-keheh, "Hihihihihi"
Venny mengambil tindakan sigap, dan mengintip dari jendela kamar.
YA AMPUN.

Ternyata di halaman, pada lengkap semua personel garis keluarga/keturunannya bapak tadi yang mintain kue pake bawa parang. Kita namain aja Bapak itu OomCOOL

Nggak taunya, anak-anaknya OomCOOL Lagi asik-asik mandi-mandi pake selang air yang ada di halamannya Venny yang biasanya dia pakein buat nyuci mobil.

*YA AMPUN.
AKU MIMPI* gumam Venny

Lebih jeleknya lagi, nggak cuma anak2nya Oom Cool yang mandi2 sambil maen2 air di situ, tapi juga istrinya OomCool dengan wajah sumringah mandiin anak-anaknya pake selang airnya Venny. Beliau tampak bahagia sekali waktu itu.
TanteCool : Nak mandi yang bersih2 ya... Soalnya di kampung kita air gini nggak ada
Anak 1 : Loh kenapa, Mak?
TanteCool: Soalnya program bantuan AQUA belum masuk di desa kita. "Sumber air mase jaooh"
Anak 2: Emang itu sebenarya kewajiban AQUA ato Pemerintah sih, Mak?
TanteCool: Due-duenya. Cerewet amat lu, mandi aja... mumpung gratis mandii.

venny yang melihat pemandangan itu sempat tersentuh dan nggak tega untuk negbubarin keluarga harmonis yang lagi bersenang-senang main air di halamannya dengan selang air rumahnya.
Bener-bener manusia macam apa yang tega untuk mengacaukan momen indah itu?

Nggak lama kemudian anak-anaknya berendam di Got depan rumahnya, dan benar2 seneng .
Venny mencoba mengambil hikmah dan sisi positif, dia tetep diem dan terharu ngeliat pemandangan itu, sampe nggak terasa air matanya jatuh.
Nggak apa-apa lagian abis ini mungkin Venny bisa bikin waterboom di halaman rumahnya, "WAHANA BERMAIN AIR, VENNY"
Trus bikin luncuran kecil, dan semua tetangga2 pada terhibur dan senang dengan keberadaan waterboom Venny.

Dan lucunya, Ibu-ibu itu yang adalah istrinya OomCOOL beserta kakek nenek, cicit, cucu, mereka semua 'cabut dari rumah Venny dengan keadaan baju yang basah kuyup, kayak abis kena badai hujan di tengah padang gurun.

Pas denger cerita itu, sumpah ngakak sampe terguling2 di lantai dengerinnya.
Sempat nggak percaya,
Tapi venny udah sumpah2an tentang kejadian itu.
Ternyata keluarga itu adalah orang2 pedalaman (daerah gunung) yang turun ke kota untuk minta uang hari raya dari penduduk-penduduk.
Weleh, pantas aja. =.='

*BASED ON TRUE STORY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar