Sabtu, 06 Juni 2015

Pengalaman Konyol nyol nyol yang bisa terjadi di SMA

Semua orang punya pengalaman di masa SMA.
Entah pengalaman indah, sedih, berbunga-bunga, galau, membanggakan, atau memalukan.
Cerita kali ini mungkin akan lebih mengarah ke pengalaman yang saya sebutkan paling terakhir.

Lagi-lagi saya terinspirasi dari TRUE STORY, atau KISAH NYATA
yang pada saat ini (TENTU SAJA) tidak akan menerakan nama asli.

Diceritakan pada suatu hari di sebuah lingkungan SMA,
hari itu hari Sabtu. Waktunya masih pagi, dan masih segar untuk beberapa anak kelas 3 mengikuti praktik olahraga di taman kota yang letaknya tidak jauh dari sekolah.
Tapi kejadian ini masih berlatar belakang tempat di depan kelas, lebih tepatnya diteras kelas-lantai dua.

Beberapa murid perempuan tengah menyisir rambutnya di dalam kelas. Yang lainnya sedang melipat bajunya seragamnya yang akan dipakai nanti seusai jam pelajaran olahraga. Tapi ada juga murid-murid perempuan yang memilih untuk duduk-duduk di teras depan kelas, atau sekedar berdiri di pegangan pinggir balkon.
Sementara itu beberapa murid lelaki bermain handphone, duduk bersama bercerita apa adanya, mengomentari penampilan seorang murid perempuan yang agak lebay hari ini, bahkan sampai bergelantung di kusen pintu kelas.
Jadi laki-laki ini sebut saja dia Rudi. Badannya memang agak pendek untuk ukuran laki-laki, makanya dia meyakini dengan menggantung-gantung naik turun dirinya di kusen pintu akan membuatnya tambah tinggi (setidaknya itulah yang disarankan oleh kebanyakan orang tua kita, katanya harus banyak bagantung supaya tinggi. Btw badan yang jadi tinggi, atau tangan yang malah jadi panjang ya? Ah tak taulah!)



Semuanya sudah memakai seragam olahraga, dan semuanya kompak untuk berangkan ke taman samping sekolah, tempat praktik olahraga bersama-sama.
Suasana begitu harmonis, manis, narsis, klimis, ceriwis,
hingga suasana menjadi kritis...
ketika itu semuanya terjadi begitu cepat.
Untung saja di hidup ini masing-masing orang tidak punya remot pengontrol waktu yang ada tombol "re-play"
karena jika alat seperti itu memang ada, maka misteri kejadian ini pasti terjawab.

Rudi masih menarik tangannya naik turun ketika seketika....
ia sadar bahwa...
bagian bawahnya sudah telanjang bulat, karena celananya ditarik oleh seseorang yang-tidak tau siapa--mahluk apa--yang tegaa.
Celana training olahraga, celana boxer, dan celana dalam--Selesai ditarik satu kali oleh seseorang (masih tidak ditau siapa) dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Itulah kenapa saya bilang sebelumnya,  mungkin kalau ada remot yang bisa mengontrol waktu kita bisa tau siapa pelakunya.
Sebenarnya belum ada yang sadar dengan kejadian yang begitu cepat itu, sampai beberapa perempuan berteriak histeris seperti orang kerasukan, "AAAAAKKKKKKK!!!!!"

Lantas semua orang. SEMUA ORANG di lantai dua, yang masih free belum masuk kelas melihat ke arah kelas Rudi dan mendapati pemandangan itu disana.
Karena Rudi tidak terlalu tinggi, maka dia sempat kaget dan kakinya mengayun-ayun panik. Lalu dia melompat turun.
Beberapa orang mulai tertawa :"HAHAHAHAAAAA!"
Salah seorang murid laki-laki yang berdiri agak jauh dari Rudi tertawa terbahak-bahak. Ekspresi wajah Rudi sarat makna, tidak bisa didefinisikan. Tapi ada satu yang jelas, mata Rudi sudah berkaca-kaca. Dia marah sekali.
Dia langsung mendatangi anak laki-laki yang tertawa itu dan hampir memukulnya. Dia mengira bahwa anak laki-laki itu yang menarik celananya. Tetapi anak laki-laki itu mengatakan "Bukan saya. Saya pe jauh disini, kenapa bisa saya tarik celanamu?"

Rudi pun bingung. Sampai-sampai satu kelas gempar, karena insiden pagi itu. Semua laki-laki ditanyai satu persatu. Jelas perempuan tidak ditanya, karena logikanya perempuan mana juga yang mau melakukan hal itu.

Kejadian itu sangat membuat geger, sampai-sampai Rudi dan beberapa teman sekelasnya yang menjadi saksi di panggil ke ruang BP dan diinterogasi oleh guru. Tapi tetap tidak ada yang mengaku, dan tidak ditemukan suspect nya.

Di sekolah itu terkenal sebuah perkumpulan cowok-cowok beken sekolah, mereka tergabung dalam sebuah katakanlah organisasi atau geng bernama Naughty Boy* (nama disamarkan). Kebetulan Rudi tergabung dalam geng itu. Diapun melaporkannya pada kakak kelas 3 yang juga tergabung dalam geng yang paling terkenal di sekolah itu.
Keesokan harinya anggota Naughty Boy yang duduk di kelas 3 datang menghampiri kelas itu, dan mereka mengancam akan memukul siapapun laki-laki yang sudah melakukan hal itu pada Rudi.
Tapi sampai hari ini peristiwa itu masih menjadi misteri
Dan tidak diketahui siapa pelakunya.
Dan tentunya jadi salah satu pengalaman terkonyol seseorang di SMA yang tidak bisa dilupakan.wkkkaaakkk

Rabu, 29 April 2015

BERTANYA

Dikisahkan pada suatu hari
dua orang mahasiswa semester terakhir yang sedang mencari perusahaan tempat salah satu dari mereka melakukan penelitian.
jadi sebut saja dua orang mahasiswa ini adalah Ani dan... hm, bukan Budi, karena temannya ini cewek. Oke, Ani dan Tina (Nama yang sering muncul di buku cetak Bahasa Indonesia semasa kita SD dulu) :p

Mereka sudah sampai di daerah TONDO (Sebuah daerah yang berada di bagian utara Kota Palu).
Tempat penelitian Si Tina berada di sekitaran sana. Selama hampir satu jam mereka terputar-putar (istilah orang palu. Read:  Bolak-balik kebingungan) dari jalan kecil hingga lorong ke lorong.
Saat hampir menyerah, mereka pun bertanya pada Sumber yang menurut mereka dapat dipercayai : Tukang Ojek.
Seharusnya mereka yang paling tahu daerah ini, karena ini adalah area kerja mereka.


Tina : (Turun dari motor) "Permisi, Pak mau numpang tanya dimana tempatnya PT........... agen elpiji itu Pak"

Ani : (Tetap Stay di atas motor yang masih menyala)

Pak Ojek : Oh itu, disana cewek. (Sambil menunjuk lorong didekat situ) Masuk lorong, nanti ko belok kanan, baru belok kiri, disitu ada kompleks rumah, distu sudah de pe tampa"

Tina : (Sambil angguk-angguk mencoba mencerna semua penjelasan Pak Ojek) Oh iyo, makasih Pak... (Tina menjawab dengan nada yang sopan)

Pak Ojek : (mengangguk-angguk dan melanjutkan pekerjaannya sebelumnya---melamun memandang jalan)

Kemudian Ani dan Tina beranjak berdasarkan arahan Pak Ojek tadi.
Setelah diikuti arahan tersebut, ditelusuri lorong-lorong jalan kecil, maka sampailah mereka di kompelks perumahan yang dimaksud.
Sebelumnya mereka melewati sebuah portal kompleks. Tak ada kecurigaan buat Tina, walaupun dia sempat memperhatikan portal itu selama lima detik. Sedangkan Ani terus konsentrasi pada jalan di depannya.

Memasuki kompleks di pembelokan pertama, mereka melihat kompleks ini seperti 'kampung kecil'
karena disitu ada papan iklan, baliho-baliho tapi... ada yang aneh. Semua iklan, baliho itu semuanya bertema tentang : keamanan-pencegahan-HIV-AIDS-
pokoknya temanya yang kayak-kayak begitu. Atau ada juga gambar yang mengingatkan bahwa 2 anak lebih baik. Mungkin iklannya BKKBN.
Melihat hal ini Ani yang sedang bawa motor hanya memikirkannya dalam hati, dan mencoba menepis pikiran yang aneh-aneh tentang papan iklan, baliho, dan poster-poster itu.

Seketika pandangan mata Tina terantuk pada sosok perempuan yang di--TENGAH SIANG HARI TUA-- menggunakan tank top, dan celana pendek sebatas lutut.
Oh, mungkin dia kepanasan... Tina coba berpikir positig thinking dalam hati.
"Tina, kenapa itu orang-orang cuma pakai TankTop?" Tanya Ani kebingungan.
"He, mungkin saja mereka kepanasan. Ini kan siang-siang" Jelas Tina mencoba menjawab kebingungan Ani.

Oke, perjalanan mereka lanjut menelusuri kompleks itu. tapi masih belum ditemukan... PT...... yang mereka cari.
Merekapun berbelok di belokan kedua kompleks.
Disana masih terpasang papan reklame, baliho, dan poster-poster yang bernuansa sama.
Ani terus menarik gas motornya, matanya menyusuri setiap hal yang terpampang di pinggir jalan.
"Tina, co (Read: Coba) kau liat itu" Ani mengarahkan pandangannya pada sekumpulan perempuan-perempuan yang mengenakan Tank top tapi kali ini celananya sudah sampai di bagian pertengahan paha.
"He, Ani! Tidak boleh berpikiran negatif sama orang. Kau te (Read : Tidak) liat ini matahari pake ba masak air jadi?" Tina membalas ocehan Ani.
Oke, kali ini Ani bungkam. Tapi masing janggal buat dia, karena sedari tadi yang dia lihat hanya perempuan kepanasan di kompleks ini. Tidak ada laki-laki kepanasan?
Di pembelokan ketiga, masih dengan tema-yang sama. Pemandangan perempuan kepanasan. Tapi kali ini ada beberapa Om-om yang duduk diteras, ada motor-motor, ada mobil-mobil juga lebih banyak terparkir di bahu-bahu jalan.

"Ani! Kau liat itu perempuan-perempuan sana! Dorang pe celana lebih pendek lagi So sampe di kela-kela (Batas teratas Paha)"
Kali ini Ani diam seperti wallpaper--Keep Calm and Looking perempuan kepanasan.
"Weee, Ani, kau te liat itu???" Tina jadi heboh sendiri.
"Tadi kau bilang jangan ba negatif sama orang. Sapa tau dorang kepanasaaan ituuu"
"Tapi Oom-oom yang baduduk di luar kenapa nda kepanasan juga?"

OKE. HENTIKAN PEMBICARAAN OMONG KOSONG INI.
Saat menyadari ketidak beresan ini, keduanya pun putar balik ke jalan besar melewati jalan-jalan sebelumnya yang sudah mereka lewati.
beberapa perempuan-perempuan dan Oom-Oom yang ada diteras memandangi mereka (secara Ani dan Tina berjilbab)


Saat mereka keluar melewati portal, ada satpam yang duduk disana. Dia memandangi kedua perempuan berjilbab naik motor yang bolak-balik siang-siang tengah hari ini dengan pandangan aneh.

Sesampainya mereka di jalan besar hanya kebisuan yang menyelimuti Ani dan Tina.
Dengan pasrah mereka tetap melanjutkan pencarian lokasi PT............
Ternyata lokasinya berada dua lorong setelah lorong kompleks permuahan tadi berada.

Singkat cerita, Ani dan Tina sudah duduk di ruang tunggu PT....... untuk nungguin Bos-nya yang lagi dipanggilin sama anak buahnya.
Dalam keheningan, dan situasi yang lebih tenang sambil tersapu-sapu angin AC, keduanya pun baru membahas apa yang mereka alami tadi.

"Memang, kurang ajar itu tukang ojek tadi" Seru Ani.
"Iyo, tempat apa tadi itu, Ani e? Aneh skali"
"Jangan-jangan so itu tadi namanya Tondo Kiri"
"Astaga!!! Iyokah!" Ani menepuk jidatnya.


Mungkin dari kecil kita selalu mengenal peribahasa yang berkata, "Malu bertanya sesat di jalan"
tapi kali ini mungkin bisa saya tambahkan, bahwa ada hal yang kita lupakan juga, kalau.....
"Salah bertanya sesat di jalan"

#based on True Story

Minggu, 29 Maret 2015

2015 : Pemulihan

Seorang sahabat saya mengaku merindukan tulisan dari saya.
Dan..
saya dedikasikan tulisan ini buat dia.

Rasanya baru kemarin tiup-tiup terompet
Tapi sekarang sudah beranjak mendekati bulan ke empat.
Jika saya throw back ke belakang,
melihat betapa waktu cepat berlalu..
kadang saya merasa bahwa memang hidup ini singkat.

Ada dua pertanyaan yang timbul,
saya yang melewati waktu,
ataukah waktu yang melewati saya?

Masing teringat jelas di bayangan saya, bagaimana saya melewati pertengahan tahun 2014 yang begitu berat--Hampir seorang diri.
Hal-hal yang saya anggap sebagai cobaan datang bertubi-tubi.
Tapi kemudian sekarang... kadang saya bertanya-tanya sendiri. "Mengapa dulu saya bisa sekuat itu melaluinya?"
Entahlah.
Kalau harus mengingatnya lagi saya akan berpikir bahwa itu seperti mimpi buruk di pagi hari yang ketika kau sadari adalah sebuah kenyataan yang harus kau jalani.

Perasaan-perasaan yang membuat sakit hingga ke tulang-tulang.
Menekan dada tiap mengingatnya
Bahkan meninggalkan trauma tiap melihat gadis SMA
atau melihat gereja Katolik.
Ya, saya punya sesuatu yang berkesan disana..
Hingga itu menimbulkan antara dua : kenangan, atau trauma.
Ini bukan tentang agama, apalagi RAS
ini hanyalah tentang cerita kehidupan manusia yang terjebak dalam keingin tahuan akan teka-teki kehidupan.

Sering saya-atau kita-ketika dalam masa putus asa bertanya-tanya
"Kenapa harus terjadi?"
Hal yang kita lakukan pertama kali adalah mencari tahu, kenapa.

Tapi lewat peristiwa2 kemarin itu saya belajar bahwa terkadang tidak semua pertanyaan kenapa harus memiliki jawaban.
Tuhan punya rahasianya sendiri.
Seperti kata Kitab Pengkhotbah, Sekalipun manusia mengira mengetahuinya, tapi manusia tidak akan bisa menyelami pekerjaan Tuhan.

Mengapa tidak kita ganti saja pertanyaannya dengan "BAGAIMANA saya melewatinya, Tuhan?"

Memang terkadang kita bisa belajar dari suatu peristiwa. Juga kita bisa memetik pelajaran disana, belajar untuk berhikmat dan bijaksana mengatakan bahwa segala hal yang terjadi di dunia ini adalah untuk mendatangkan kebaikan bagi kita. Tapi, kita tetap tak dapat menyelami segala pekerjaan Tuhan... tak kan pernah..

Bukankah terasa lebih aman, jika kita tahu...
bahwa tak semua alur peristia di dunia ini sesuai dengan logika kita
Karena ada kuasa yang lebih besar telah mengaturnya,
dan yang jelas kuasa itu... adalah kuasa yang amat menyayangi dan mengasihi kita.
Yang perlu kita lakukan... cukup bergantung saja pada Dia.
Bergantung...ketergantungan pada Dia, menyerahkan diri pada Dia

Selain itu...

Pernahkah kau berpikir bahwa terkadang kita justru tidak lebih mengenal diri kita sendiri dibandingkan DIA-sang pencipta kita?
Hal yang berusaha ku katakan padaku tiap hari bahwa DIA lebih tahu yang ku butuhkan.
Sekalipun mungkin ada saat dimana tiap malam aku meminta sesuatu terjadi padaku atas diri seseorang..
tapi bagaimana kalau dia sebenarnya sedang bekerja untuk mendatangkan kebaikan tapi dengan cara-Nya yang ajaib, dan tak terpikirkan oleh otak manusia yang dangkal itu?

Yeah...
aku tidak tahu kemana arahnya tulisan ini.
Tapi yang jelas, aku memetik banyak hal dari proses perpindahan 2014 ke 2015
Dan aku tahu bahwa 2015 akan menjadi tahun-ku dimana seluruh janji-Nya datang tergenapi berlimpah-limpah dalam hidupku!
Percayakah kau, bahwa saya masih dalam masa pemulihan dari peristiwa itu sampai sekarang?
Sudah 7 bulan masa-masa pemulihan diri, dan melupakan sejarah masa lalu.
Semoga Tuhan menyertai kita semua yang senantiasa berseru padanya tiap malam
Kita yang merindukan penyembuhan
Tuhan menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya...

Minggu, 11 Januari 2015

Yuk menulis :D

Kapan awal kamu menulis?
Saya menemukan kalau menulis menjadi takdir saya, ketika saya duduk di kelas 4 SD
Sebuah cerpen singkat sederhana yang saya tulis di komputer kala itu, berjudul "Dara"
Selain itu, mungkin semuanya lebih tepat brmula ketika saya mulai menulis buku harian.
Apakah terinspirasi dari film, (saya lupa) akhirnya saya mulai menulis buku-buku harian kecil sampai penuh.
Jika dikumpulkan buku harian saya sudah ada 5 buku, dan semuanya terisi penuh.

Definisi menulis sederhana menurut saya, Dian Ayu Merdekawati adalah:
Melukiskan citra/gambaran baik dalam hal nyata (yang dipandang langsung) atau hal imajiner (bayangan/imajinasi)

Menulis tidak perlu berpikir. Kala menulis saya selalu merasakan gambaran-gambaran tentang hal yang saya tulis berkelebat di depan mata saya. Seolah-olah saya melihat semua kejadian/ hal yang saya tulis itu. Selain tiu saya pun merasakannya. Jadi, tulisan ini semacam menjadi media untuk menumpahkan emosi, perasaan saya kepada pembaca yang saya harap bisa menangkapnya.

Jika pelukis menggambarkan imajinasi/ penglihatannya dengan warna, maka penulis menggunakan huruf, kalimat dan paragraph.
Ketika menulis saya merasa lebih bisa mengungkapkan semua hal yang tidak terungkapkan kalau kita bicara.
Entahlah, apakah ada hubungan antara seorang yang berkepribadian introvert dan bakat menjadi penulis?

Bagaimana dengan kalian? :)

Seiring perkembangan tekhnologi khususnya media sosial, orang-orang jadi lebih berani dan kreativ untuk mengungkapkan perasaannya. Seperti di zaman ini tidak ada lagi orang yang bisa menyimpan perasaannya rapat-rapat dalam hati seorang diri (mungkin ada segelintir orang yang benar2 introvert ekstrim)
Tentunya tidak menjadi sebuah kesulitan jika ingin menulis.
Untuk siapapun kalian,
Jika kalian ingin menulis sekarang, lakukanlah.
Sedikit tips dari saya. Ide akan selalu muncul berdatangan diwaktu-waktu yang tak di duga, maka kita harus siap sedia minimal sebuah pensil dan kertas untuk coret-coretan di jalan.
Karena biasanya ide tidak akan menetap lama di dalam otak kita yang terindikasi memiliki kepikunan dalam level berbeda-beda.
Jadi sehebat apapun ide itu, jika tidak dicatat, ia akan menguap.
jangan takut untuk menulis. Menulis memang butuh jam terbang tinggi dan latihan.
Latihan dalam hal ini dimaksudkan untuk melatih dirimu menulis sesuai ejaan yang baik dan benar.

Seorang penulis juga harus mempunyai keseimbangan dengan membaca. Selain output, penulispun harus punya input. Hal itu untuk memperkaya perbendaharaan ilmu, imajinasi, dan kata-kata asing untuk menulis.
Siapapun kalian yang membaca ini saya tantang untuk membuat sebuah tulisan, dimulai dari berkisah mengenai diri kalian, apa yang kalian sukai dan yang tidak kalian sukai.

Jika tertatik ingin berbagi dan berdiskusi soal hasil tulisanmu itu, dan lain-lain,
Kalian bisa kirimin tulisanmu dan sharing kamu ke email saya di : kasihsukacitadamaisejahtera@yahoo.com

Oke? God bless you! :D

Hal biasa, sederhana, dan indah : for my 2015

Apakah kamu setuju, ketika orang-orang bilang Rumah adalah tempat hatimu berada?
Tapi kenyataannya, setiap langkah kesibukan yang kita buat justru membawa kita lebih jauh dari tempat hati itu berada.

Begitu mudah untuk menjadi buta, dan terjebak di atas awan yang begitu berkabut.
Membuat kita lupa akan keseharian kita yang sederhana, dan indah

Aku ingat saat-saat menghabiskan waktu dengan teman-teman.
Pergi naik gunung ke mantantimali,
atau menuruni daratan menuju pantai tanjung karang
Bicara, tertawa, bercanda
tidak tahu apa yang akan terjadi.
Tahun kenangan, tak tergantikan, begitu menyenangkan.
Aku ingat ketika Mama bilang kepadaku bahwa aku suatu hari aku akan membuatnya bangga.
Dia akan tersenyum, dan tahu semua hal benar yang harus ia katakan padaku.
Oh, aku begitu merindukannya dan tidak bisa menunggu sampai ia pulang kembali ke Palu.

Bukankah tenang rasanya,
untuk sekedar tahu... bahwa kita punya suatu tempat untuk kembali?
Seperti sebuah pengorbanan besar, waktu diantara kesibukan kita tidak dapat pulang walaupun kita ingin?

Jadi, meskipun aku senang sekarang
Aku tidak akan pernah lupa dari mana aku berasal dan bagaimana aku kemudian
Dari hal-hal biasa, sampai petualangan unik seperti sekarang yang akan selalu aku simpan :"D

Common, Simple, Beautiful Way-
Inspired by Jennifer Chung.



Jumat, 22 Agustus 2014

Sam Tsui - Bring Me the Night Lyrics dan artinya

Measuring days in the spaces between our goodbyes
-Mengukur hari diantara ruang perpisahan kita-
Learning to wait through the endless parade
-Belajar menunggu melalui parade yang tak berujung-
Of our same old see-you-next-time's
-dalam umur yang sama sampai-ketemu-diwaktu-selanjutnya-
But when I close my eyes the miles melt away
Tapi ketika saya menutup mataku jarak itu mencair-
Like you're here in my arms at the end of the day
-Seperti kau ada disini dalam pelukanku di penghujung hari-

So bring me the night, send out the stars
-Bawakan malam kepadaku, kirimkan bintang-bintang-
'Cause when I'm dreaming we don't seem so far
-Karena ketika aku bermimpi kita tidak seperti terlihat sedang berjauhan-
Darken the sky and light up the moon
-Kegelapan langit dan terang bulan-
So that somehow you'll be here with me soon
-sehingga entah bagaimana kau akan ada disini denganku segera-
Bring me the night
-bawakanku malam-
Bring me the night
-Bawakanku malam-
That brings me to you
-Itu memawaku padamu-
You
-kamu-

Swear I don't know if the days are as slow as they seem
-sumpah aku tidak tahu kalau hari terasa begitu lambat-
Wondering when you'll be with me again and this
-membayangkan ketika kamu akan ada disini lagi dan ini...-
Finally can be more than just a dream
-Akhirnya bisa lebih dari sekedar mimpi-
But when I close my eyes I want only to stay
-Tapi ketika aku menutup mataku, aku hanya ingin berdiam-
Where the farthest you are is a heartbeat away
-Dimana detak jantungmu adalah yang terjauh-

back to REFF)

And it's enough knowing you...
Dan, ini cukup waktu untuk tahu bahwa kamu...
(I know that you're) are calling to me
-(Aku tahu kamu) memanggilku-
While you're dreaming beneath the same moon
-Ketika kamu bermimpi dibawah bulan yang sama-
All it takes is imagining you
-Semuanya menggambarkan dirimu-
So that I can get through
-Jadi aku bisa melaluinya-
One more long and lonely day
-Satu hari lagi yang panjang dan sendiri-

So bring me the night, tell me it's near
-Bawakan aku alam, katakan padaku ia begitu dekat-
Give me the chance to pretend that you're here
-Berikan aku kesempatan untuk berpura-pura bahwa kau disini-
Darken the sky and light up the moon
-Gelapnya langit dan cahaya bulan-
Please bring it soon, bring it soon
-Tolong bawakan itu segera, bawakan segera-

Back to REFF)

Boyce Avenue - On My Way Lyrics dan artinya

I wasn't there the moment
-Aku tidak disana, kala itu-
You first learned to breathe
-Kau pertama kalinya belajar untuk bernapas-
But i'm on my way, on my way
-Tapi aku sudah dalam perjalan, dalam perjalanan-
I wasn't there the moment
-Saya tidak disana, kala itu-
You got off your knees
-Kau, bangkitlah...-

But i'm on my way, on my way
-Tapi saya sudah dalam perjalanan, dalam perjalanan-

**
Lay down
-Berbaringlah-
And come alive in all you've found, All you're meant to be
-Mari hiduplah di dalam segala hal yang kau temukan. Segala yang berarti untukmu
For now
-Untuk sekarang-
Wait until the morning light
-Menunggu sampai cahaya pagi-
Close our eyes to see
-Tutup mata kita untuk melihat-
Just close your eyes to see
-Tutup saja mata kita untuk melihat-

A tear must have formed in my eye
-Tetesan pasti telah terbentuk di mataku-
When you had your first kiss
-Ketika kamu mendapatkan ciuman pertamamu-
But I'm on my way, on my way
-Tapi saya sudah dijalan, sudah di jalan-
So leave a space deep inside for everything I'll miss
-Jadi tinggalkan ruangan yang jauh di dalam untuk semua yang telah hilang-
Cuz I'm on my way, on my way
-Karena saya dalam perjalanan, dalam perjalanan-

Back to **)
And when you feel no saving grace
-Ketika kamu merasa tidak ada anugerah yang dapat menyelamatkan-
Well I'm on my way, on my way
-Baiklah, saya sudah di jalan, saya sudah di jalan-
And when you're bound to second place
-dan ketika kau terikat pada tempat kedua-
Well I'm on my way, on my way
-Karena saya sudah dalam perjalanan, dalam perjalanan-
So don't believe it's all in vain
Jadi jangan percaya bahwa semuanya sia-sia
Cuz I'm on my way, on my way
-Karena saya sudah dalam perjalanan, dalam perjalanan-
The light at the end is worth the pain
-Cahaya di ujung bernilai rasa sakit-
Cuz I'm on my way, on my way
-Karena saya sudah dalam perjalanan, dalam perjalanan-

I'll be there the morning
-Saya akan ada di pagi hari-
you come out and wait
-kau keluar dan menunggu-
Cuz I'm on my way, on my way
-Karena saya sudah dalam perjalanan, dalam perjalanan-