Walkstreet Photograph

Cerita ini bermula ketika di suatu siang hari tua, hari itu hari rabu,  mula-mula dua orang yang manusia berencana untuk pergi melihat buku di Toko Buku. Lalu seorang dari mereka mengajak teman mereka, yaitu "AKU" untuk pergi bareng mereka. Kemudian "AKU" mengajak satu orang lain lagi, yang bernama "Rong-rong" untuk ikutan.

Maka jadilah kami seperti empat power ranger yang membelah jalan aspal panas, yang bersiap-siap melawan serangan musuh "Kamen Rider" (Kenapa harus power ranger? Soalnya kostum kita beneran kayak power rager=masker muka, sarung tangan, helem... bayangin aja seperti apa)

Sampai di toko buku, empat orang sekawan ini... seperti biasa selalu tiada menit yang dilalui tanpa tertawa, sehingga mau nggak mau keempat orang ini pasti jadi bahan perhatian.

Hari itu sebenarnya aku sangat nggak mood buat jalan2 begini, karna tamu bulanan lagi datang .
Tapi rasanya bete juga kalo pulang ke rumah cepet banget, abisnya hari itu mata kuliah cuma satu, trus... dosennnya nggak masuk lagi! Weleeeh... weleeehh

Teruss...

Sekitar hampir 1,5 jam kita berkutat muter-muter diantara rak-rak buku, mengomentari satu buku dan buku yang lain ( Saat itu juga kita udah siap-siap diusir sama penjaganya)
Abisnya kita udah duduk di lantai keasikan baca buku, ketawa-ketiwi nggak jelas,
Tapi untungnya nggak ada satupun penjaganya yang ambil pusing dengan tingkah kita.

Satu setengah jam muter-muter nggak jelas dalam toko buku, ujung-ujungnya cuma beli dua majalah obralan. Itu pun yang beli cuma Icka. Jadi saya, rong-rong, dan Pipong memang nggak ada niat membeli sama sekali.
Cuma numpang hebring aja.
Perut terasa keroncongan ketika waktu sudah menunjukan pukul 2 SIANG.

2 SIANG!

Sekali lagi...

2 SIANG!

Bisa dibayangin seperti apa panasnya kota Palu saat jam 2 SIANG!!

Untung aja perlengkapan "power ranger" ada di bawa lengkap, dan tersimpan dengan aman di bagasi motor.

*Situasi masih berada di tempat parkiran*

Oom-oom : Dek, deek... ban motormu bocor... *menunjuk ke ban motornya Icka.

Icka : *Seperti biasa melongo dengan tatapan belum connect

Aku : Ya ampun Icka, bocor sekali ee

Pipin : *berusaha menenangkan* tenang, ika... ada bengkel motor di dekat situ

Baru aja mau start pulang, tukang parkir di toko buku itu minta nomor parkir yang dikasi sama kita.
Punyaku sih aman-aman saja, dan udah aku kembaliin dengan aman.

TAPI!

Punya Icka, ini entah dimana sudah keberadaan nomornya...
Pipin : Icka tadi sudah saya kasih sama kau nomornya

Icka : *Dengan bingung* Iyaa, tapi aku lupa taruh dimana

Terpaksa, kita membongkar tas Ika di tengah-tengah tempat parkir.
Dan dengan terpaksa juga, orang-orag disekitar ditu ngeliat semua isi tas Icka yang kita bongkar keluar.

Isi tas udah dikeluarin semua, tapi hasilnya ... Nihil.

Keempat orang ini udah Hopeless...
Akhirnya cuma ada satu jalan akhir.

Untung banget dari keempat orang ini, ada satu orang yang punya sifat "Sedikit tak tau malu" Hahaha..
Yaitu Rong-rong,

Akhirnya, dia memberanikan diri bertanya sama penjaganya, "Nggak apa-apa itu kalo nomor parkirnya kita hilang??"

Dengan enteng si penjaga parkir bilang, "Nggak papa" se-enteng angin yang berhembus diantara ketek kami saat itu.
Ya ampuuun, tau gini... ngapain dicari susah-susah sampe udah ngebongkar tas Icka segala. Huh, bikin kerjaan deh. *Semuanya ngedumel dalam hati.

Destination pun berlanjut,
Setelah nitip motornya Icka di bengkel, dia pun ngebonceng motor sama Pipong, yang awalnya cuma nae motor sendirian.
Sekarang kita jadi berdua motor. Aku dengan Rong-rong, Pipong dengan Icka.

Menelusuri sepanjang jalan Monginsidi,
Nggak taunya kepincut sama Es Teller di pinggir jalan,
Akhirnya, karena ludah udah keburu meleleh di pinggir mulut,
Langsung aja kita cobain es teller dan Bakso yang ada di pinggir jalan itu.

Liat pipi ke empat orang ini, menggelembung semua yah.
Iyalah, kan lagi makan .
Apalagi yang jilbab hitam (pipinya kayak mau saya cungkiiiLL) hahaha :P

(Ekpresi kuliner)

Selesai makan, kita tergoda sama pemandangan indah yang terbentang di sekitar warung tempat kita makan tadi,
sambil nyari angin diantara panasnya suhu udara, kita lagi-lagi melakukan kebiasaan jeprat-jeperet!
Bahkan tau nggak, pas foto ini di ambil, di belakangku itu ada banyak orang yang lagi ngeliatin kita (Kayak betul kita artis)
Tapi yang menganggunya, mereka ketawa-ketiwi melihat kita berfoto-foto (Hello... emang kita pelawak atau sejenis badut?)

Jepretan di atas hasil tangan "Pipong"
So I wanna say thankyou full, buat Pipong yang udah bersedia menjepret saya

Tapi saya juga menjepret foto buat Pipong,
dan hasilnya AMAT.SANGAT.KEREN ABIS! :D

Waaah, keren kaaan ? Hiaaa!
Gue gitu loh. Landscapenya bagus kan.kan (Padahal nggak tau apa artinya Landscape)

Sebenarnya hari itu masih mau melanjutkan destination lagi,
Tapi karena perut udah terisi + angin sepoi-sepoi = ..........
Kamu pasti tau apa jawabannya...
= T.I.D.U.R!!
Yappp...!
Sebelum ketiduran di tengah jalan atau di lampu merah,
mending langsung tancap gas selama masih ada kekuatan membuka mata.
Finally, keempat Power ranger yang membelah padang gurun sahara yang panas itu,
kembali ke markas mereka masing-masing...
Nantikan petulangan Empat Power Ranger berikutnya yang pasti bakal lebih menantang!