Rabu, 06 Agustus 2014

Tepat dan Tak tepat untuk falling in love



Besok ulangan mid,
Tapi yang ku kerjakan mala mini adalah menulis rangkaian kata-kata bodoh ini. Hehehe,
Perasaan manusia itu aneh ya.
Kita misalkan pacaran merupakan konsekuensi dari cinta (dampak dari cinta), tapi baru2 ini aku menyadari, sebenarnya pacaran (berhubungan) itu nggak sepenuhnya murni diakhibatkan cinta.
Rumit
Nggak tau mau mulai membahasnya dari mana. Sepasang kekasih yang berpacaran dapat membangun relasi mereka karena :
1.      Adanya kesempatan
2.      Timing yang mendukung (tepat)
3.      Adanya kesamaan perasaan (connect)
4.      Mood yang bagus
5.      Lingkungan yang mendukung
6.      Kepercayaan-kepercayaan kecil yang aneh

Keenam faktor ini murni hasil pemikiran saya. Mau tau kenapa sampai muncul 6 hal di atas dalam opini saya? Mari kita kupas secara tajam, setajam sapu lidi.
Dalam hal ini kita ambil seorang tokoh laki-laki bernama Udin, eh kerenan dikitlah namanya, emm Ringgo! Trus nama tokoh perempuannya emmm Bella aja deh. Eh! Tapi Bella kan selalu pasangan sama Edward ya?? Kalo gitu nama tokoh cowoknya Edward deh ! Oke, jadi tokohnya Bella dan Edward.
1.      Adanya kesempatan
Kesempatan yang terbuka. Kesempatan untuk membuka hati berhubung sedang jomblo misalnya kalo Bella lagi dalam status berpacaran dengan lelaki lain, jelas aja nggak ada kesempatan buat Edward untuk nyatain perasaannya. Begitu juga dengan Bella. Walopun Bella suka setengah mati sama Edward, tapi kalau pada kenyataannya Bella udah punya someone else, maka dia harus memendam perasaanya dan berlaku seolah-olah nggak pernah suka sama Edward, demi menjaga perasaan pacaranya.
2.      Timing yang mendukung (Tepat)
Timing ini sebenarnya hampir sama dengan poin (1). Dalam contoh lain misalnya Bella jomblo, Edward jomblo trus Bella lagi dekat sama laki-laki lain. Hm katakanlah yang namanya Ringgo (akhirnya nama ini kepake juga, setelah sempat dibuang). Sementara Edward diam2 suka sama Bella. Tapi timmingnya nggak tepat, karena disatu sisi Bella lagi pedekatean sama Ringgo. Bicara soal timing juga, misalnya seperti ini HAL PALING KRUSIAL YANG SERING TERJADI :
Ketika Edward sukaaaa banget sama Bella, tapi Bella nggak suka sama Edward (alias belum ada feel). Di satu waktu ketika Edward sudah tidak lagi mengejar Bella, dan dia sudah bersama perempuan lain, mendadak Bella malah menyadari perasaannya selama ini bahwa diam-diam dia telah menyukai Edward. Tapi sayang, waktu suka antara keduanya tidak bersamaan. Maka mereka tak bisa jadian.
3.      Adanya kesamaan perasaan.
Poin ini sangat berhubungan erat dengan poin (2) seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Saling menyukai di waktu yang bersamaan, itulah intinya.
4.      Mood yang bagus.
Misalnya Edward lagi nembak Bella yang baru aja putus dari pacarnya sekitar 1 minggu yang lalu, maka itu pun menjadi alasan buat Bella menolak Edward. Untuk selanjutnya Edward sudah tidak mau seperti di tulisan minuman-minuman berhadiah, coba lagi, dia menyerah dan menganggap bahwa Bella memang tak akan pernah menyukainya. Maka Edward pun ilfeel. Satu ketika Bella sudah mulai dapat mengendalikan emosinya, dan merasa hatinya bisa menerima seseorang yang baru. Ia pun mencoba mendekati Edward yang dulu pernah menembaknya, tapi sayangnya di saat itu Edward sudah terlanjur ilfeel sama perempuan itu. Akkhh, ribet sekali ya.
5.      Lingkungan yang mendukung
Inilah elemen yang terpenting Lingkungan seperti : Ortu, teman, keluarga, harus mendukung. Karena pacaran itu nggak Cuma menyangkut Lo-Gue tapi ada kata mereka yang perlu di tambah disana. Untuk masalah poin ini kalian yang paling tau, dan udah paling tau gimana alur ceritanya. Untuk ortu, maslah mereka nggak setuju sama pacar (calon kita), atau masalah keluarga (adik/kakak) yang kurang srek sama pacar kita, atoo Omm-Tante or Fams yang nggak suka sama latar belakang pacar kita. Atau masalah teman, yang lagi sama-sama dengan kita suka pada perempuan yang sama di waktu yang sama pula. Ckkckc. Tambah runyam. Ini semakin seperti matematika.
6.      Kepercayaan-kepercayaan kecil yang aneh
Contohnya seperti cerita orang-orang, pertama kalo saya ketemu dia, saya seperti langsung merasa bahwa dia adalah jodoh saya atau ketika pertama ketemu dia, saya langsung merasa semacam ada sengatan listrik yang mengalir dalam tubuh saya, atau kenapa tiap apa yang saya rasakan, pasti kau bisa rasakan ya? Jangan-jangan kita punya kontak batin yang kuat, telepati yang kuat, karena kau adalah jodohku
Ckckckck
itu sebuah kepercayaan aneh, yang belum tentu kebenarannya. So jangan terlalu sama suara-suara yang Cuma adalah hayalan kamu sendiri aja. Lucunya kadang sebagian orang menganggap suara-suara itu adalah suara dari Tuhan, yang mengatakan kalau orang itu adalah jodohnya. Lalu ketika akhirnya mereka putus, maka si orang itu jadi mempersalahkan Tuhan dan murtad. Padahal kan bukan salah Tuhan manusianya aja ke GR an, ngerasa suara pikrian sendiri, disebut suaranya Tuhan.

Yah, seperti itulah jadi seseorang bisa jadian itu, karena ada beberapa faktor yang mendukung lingkungan, kesempatan, timing, mood yang bagus, realistis (tdk percaya yg aneh2), dan nggak mo naif sih, cinta.. unsur yang paling penting. Kalo semua elemen ini ada, maka jadianlah dua orang itu. Dan congratz! Semoga terus langgeng sampe ke pelaminan.

Jadi, ketika ada sepasang laki-laki, perempuan yang tidak jadian, atau sekedar berteman belum tentu dalam hati mereka ada perasaan tidak pernah saling suka. Mungkin ada, dan pernah hanya saja, beberapa elemen di atas tidak ada sehingga mereka tidak bisa bersama. Hal ini membuktikan bahwa sebenarnya kita berpotensi jadian sama siapa aja. Hanya kebetulan (buat kalian yang udah pacaran) aja, pacar kalian sekarang ini kalian tembak dim omen dan keadaan yang tepat dan pas, sehingga elemen-elemen di atas ada. Nah, karena kita tahu sekarang kalo kita berpotensi cocok dan jadian dengan siapa saja, maka berhati2lah sekarang memilih hati. Jangan sembarangan, mulailah picky-picky dan membuat criteria. Kriteria itu kadang perlu, supaya kita nggak kelabakan sendiri pas milih orang yang datang dalam kehidupan kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar