Jumat, 17 Agustus 2012

DIRGAHAYU Dian ! Happy birthday Indonesia :))


Segala Puji Syukur hanya bagi Tuhan...
Yang sudah menjaga saya sampai detik ini. Sampai tarikan nafas ini..
Semuanya tidak akan bisa terjadi, tanpa pertolongan penyertaan Tuhan...

Tuhan, hidupku sungguh bukan milikku. Tapi benar-benar milikMU.

Bersyukur untuk penyertaan dan penemanan Tuhan selama 20 Tahun ini.
Banyak hal teralami,
IA memakai banyak cara untuk mengubahkan saya dengan caraNYA, sesuai kehendakNYA

Berawal dari seorang Dian Ayu Merdekawati yang angkuh... Sombong, tidak mau mengalah, egois... dan ingin menang sendiri...
Dian yang dulunya hidup dalam kedagingan, hidup dalam akar pahit (dendam) kepada Mama sendiri...
Dian yang berontak, Dian yang bebal, Dian yang keras kepala...
Dian yang lancang, Dian yang penuh kontroversi.

Melalui berbagai pergumulan yang diizinkanNYA terjadi padaku,
Dia membentuk saya seturut kehendakNYA.
Sebab saya adalah tanah liatNYA :)

Saya teringat ketika dulu pernah tenggelam...
Teringat di otakku, detik-detik mengenaskan itu...
Ketika masih duduk di kelas 9 SMP, beberapa waktu menjelang UN
Aku benar-benar tenggelam.
Dan saya bisa merasakan benar, ketika saya menarik air melalui hidung...
Tak ada udara...
dan yang terlintas dalam otakku adalah.... Papaku, Mamaku, Amalia... bayangan mereka muncul...
dan saya ingat sekali, hal yang sempat saya pikirkan terakhir... yaitu "Ya Tuhan... mungkin cuma sampai disini hidupku... saya tidak bisa mengikuti UN"
Segala cuplikan kejadian di masa lalu terputar mendadak, seperti alur flashback di film-film..
Saya sampai pada satu titik dimana saya memasrahkan segalanya...
Dan saya benar-benar pasrah, jika Tuhan mengambil nyawaku saat itu juga.

Tiba-tiba ada tangan seseorang yang mengangkat bahu saya, dan saya pun terangkat ke permukaan air...
Saya minta tolong.
Lalu teman-teman saya mendengar, dan satu persatu mereka mencoba menolong saya.
Ketika sampai di tepian, hal yang bisa saya ucapkan hanyalah kalimat "Tuhan Yesus"

Ya...
Dan anehnya adalah, ketika saya bertanya kepada semua orang yang ada disitu...
Siapa tadi yang mengangkat bahu saya, sebelum saya berteriak "Tolong?"
Semua bilang... "Tidak ada"
Lalu siapa tadi yang mengangkat bahu saya?
saya rasa benar... ada yang mendorong saya. Serius.
Detik itu juga saya sadar... bahwa, itu adalah mujizat Tuhan.

Setiap mengingat kejadian itu saya selalu ingat, bahwa hidupku bukanlah punyaku.
Karena saya ada sampai detik ini bukan karena kekuatanku atau seperti dalam "Hukum Rimba"
Yang kuatlah yang bertahan...
Nggak... kadang konsep itu nggak bisa saya terima.
Karena terkadang di dalam hidup ini, orang yang disangka kuat, orang yang disangka paling sehat, orang yang disangka umurnya masih muda... malah meninggal duluan.
Jadi "Hukum siapa yang kuat dia yang bertahan" itu tidak berlaku.
Kita masih hidup sampai detik ini, benar-benar hanya karena izin dan pemeliharaan Tuhan.

Trimakasih Bapa untuk umur yang baru ini...
God Engkau tahu, kerinduanku adalah Engkau memakai hidupku ini sebagai alat bagi kemuliaanMU
God, Engkau tahu... kerinduanku adalah menjadi garam dan terang, berkat bagi semua orang disekitarku
God, Engkau tahu... kerinduanku adalah menjadi Alkitab yang terbuka.
God, Engkau tahu... kerinduanku adalah membuat kedua orangtuaku tersenyum bangga
God... terimakasih terimakasih... terimakasih... terimakasih...
AMIN :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar