Selasa, 19 Juni 2012

Elegi

Ada sesuatu yang berbeda tiap aku melihat bulan yang begitu bulat di malam hari
Ada sesuatu yang berbeda ketika aku merasakan hembusan angin malam yang menerpa dinding kulitku
Ada sesuatu yang berbeda ketika aku menatap taburan bintang , germerlapan di langit.

Ada sesuatu yang beda ketika hujan turun menderu genting rumahku
Ada sesuatu yang beda ketika bunyi guntur mulai ada di kota ini, yang dulunya tak pernah ada sama sekali.

Semuanya mengingatkan aku, pada suatu masa... ketika kebahagiaan selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan dari dalam diriku,
Ketika senyuman orang-orang tercinta selalu ada di setiap sudut mataku.
Ketika mereka masih mampu memelukku dengan hangatnya.
Ketika aku tak perlu bimbang memikirkan hari esok, karena masih ada mereka yang akan menjagaku.
Ketika satu-satunya masalah dalam pikiranku saat itu adalah, "permainan apa yang akan aku mainkan sore ini?"

Tidak mengenal apa itu patah hati
Tidak mengenal apa itu putus asa
Tidak mengenal kekalahan
Tidak mengenal dusta
Tidak mengenal sakit hati
Tidak mengenal kekecewaan
Tidak mengenal sandiwara

Yang ada hanya ketulusan, kepolosan, keceriaan, apa adanya

Mbah Kakung, Mbah Putri ,
Aku rindu menengok tempat peristirahatan terakhirmu.
Aku rindu menginjak kembali halaman tempat aku sering menghabiskan waktuku sambil bermain bersamamu
Aku rindu menapakan kakiku di lantai rumah yang kau bangun dengan peluh usahamu
Aku yakin, aku akan kembali ke sana suatu hari nanti.
Walau aku tidak tahu kapan.
Aku janji, Mbah ... Aku akan jadi anak yang berguna.
Meneruskan nama baik kalian.
Aku janji.
Semua pelajaran hidup yang kalian berikan, akan aku teruskan kepada generasiku selanjutnya.
Dan aku tidak akan pernah mengecewakan kalian.
Karena aku,

Cucu yang paling kalian sayangi.
-DIAN-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar