Finally !
Pemirsa sekalian ! Di seluruh tanah air, di sepanjang tanah tumpah darah - Indonesia !
Akhirnya , akhirnya, akhirnya !!!
Kita benar-benar ta'LEPAS dari yang namanya tugas-ujian-tugas-ujian kuliah. Atau sesuatu yang berbau kuliah ! (Backsong : We are the champion)
Segala macam rencana liburan yang menyenangkan pun langsung tersirat dan terbayangkan di dalam benak dan sanubari.
Dari rencana yang lumayan muluk ingin pergi ke Togean, bersama para Ladies ( Veni, Pipin, Rara, Rezy ) pengen Diving di sana :D hahaha.
Yah, itu masih rencana...
Sampai pada yang sederhana, ingin menginap di tanjung karang bareng, NoBar, Berenang bareng di GT, dan jadi TKW bareng (Hehehe, nggak ding ...)
Pokoknya segala jenis kegiatan yang diharapkan bisa menghibur dan mengisi waktu libur panjang para ladies ini.
Tapi, beberapa rencana itu terbagi menjadi dua yaitu rencana jangka panjang, dan rencana jangka pendek. Untuk rencana jangka panjang, yaitu pergi ke togean atau menginap di tanjung karang untuk beberapa hari. Berhubung sepertinya agenda para personel Tomcute sedang padat, rupanya banyak yang sedang berencana liburan keluar kota Palu, maka rencana itu akan dilaksanakan jika smua personel sudah kembali ke palu, dan smua terkumpul lengkap.
Nah, untuk minggu2 pertama libur ini kami melakukan beberapa rencana jangka pendek yang sudah tersusun. Salah satunya adalah kegiatan paling simple, dekat, dan mudah dijangkau. Yaitu mengunjungi satu-satunya Mall tercinta, Mall kebanggan kota Palu (setidaknya sampai detik ini, sebelum beberapa Mall lain yang menurut kabar burung akan di bangun di kota Palu beberapa tahun ke depan) yaitu Mall Tatura Palu.
Jadi malam itu, hmm.. malam apa ya,
Yah, bagi orang yang dalam suasana libur kayak kami,
rasa-rasanya tiap malam itu serasa malam minggu ! Karena bisa begadang sepuasnya, dan besok pagi bisa bangun kesiangan ! Hahah
MTP, Mall Tatura Palu.
Yah, meskipun sudah bosan dengan pemandangan, penampilan yang ditawarkan dalam Mall itu, yang notabene masih begitu2 saja...
Tapi, kami cukup terhibur dengan keramaian dan situasi Mall malam itu.
Entah, kenapa, Mall lumayan padat (mengingat ini bukan malam minggu) seharusnya untuk malam seperti ini orang-orang haruslah jumlahnya tidak sebanyak ini.
Baru tersadar kalau kita sudah tiba dalam masa-masa liburan panjang. Nggak cuma kita yang kuliah, tapi juga para adek-adek yang ada di SMA, SMP, SD, mereka kan udah selesai UN yah... udah pergantian tahun ajaran baru...
Pasti sekarang lagi liburan semester. Pantas aja, kalau jumlah manusia lumayanlah... bisa dikatakan banyak, tapi tidak padat.
Berhubung semua belum makan malam, jadi destination pertama yang dikunjungi tentu saja restorannya Oom Harland Sanders. Atau yang banyak orang sebut dengan resto-nya "OPA SENYUM" yaitu KFC !
Entah, mungkin si Mbak dan si Mas yang jagain kasr disitu sudah hafal dengan muka kita-kita.
Naah, face kita sedikit lagi sudah mau mirip dengan ayam yang ada di dinding menu KFC. Hahaha
Setelah pesan menu yang dimau, kita ngambil tempat duduk yang selalu jadi tempat Andalan, Pataba, Patennya kita. Yaitu di pinggir jendela kaca, yang pas menghadap ke arah parkiran motor Mall.
Malam itu udaranya agak lain, dingin, sembab, basaaah... membuat perut sesekali terasa mual. Tapi, hangatnya Burger dan Ayam yang ada di hadapan kita membuat semua keadaan itu nggak lagi terasa. Yang ada hanyalah kehangatan. Nyamm :)
Mantaaappp, gasaaaak terus itu ayamm Raraa :D
Yakkk, Venni -Rara Versus Kungpow Chicken !
Setelah perut terisi, kita pun "Cum" (Vocabulari bahasa yang didapatkan oleh Rara karena kebanyakan nonton Upin-Ipin, yang artinya:: Cabut or Pergi ) ke destination selanjutnya.
GHOST HOUSE !!! Wrrrrrrwwrrw !!!
(Musik Beethoven pada nada dasar E#M) Hahha. Nggak mudeng juga apa maksudnya E#M.
Sebenarnya pernah janji sama seseorang mau pergi ke sana. Tapi entahlah, orang itu mungkin sibuk, lupa, atauu... hm, entahlah!
Dari pada rasa penasaran ini makin menjadi, akhirnya saya putuskan untuk ke sana bareng para ladies. Kebetulan mereka juga belum pernah ke situ. Kata mereka sih, kayak anak-anak saja.
Malah sempat mereka menertawakan saya ketika pertama kali merekomendasikan tempat ini sebagai destination invitation kita malam itu. Apalagi Rezy , dia bilang , "Dian... apa nggak ada tempat lebih bagus lain yang bisa dikunjungi?"
Sebenarnya bukan masalah kekanak-kanakan apanya. Ini adalah masalah penasaran! Masa tiap kali temanku menceritakan tentang rumah hantu itu, saya cuma diam saja! Sementara mereka histeris, meluap-luap menceritakan semua pengalaman mereka.
Hm, saya pun nggak mau ketinggalan, Dan tekad sudah dibulatkan, sebulat-bulatnya bulan purnama waktu Edward Cullen berubah jadi vampire di Twilight Saga ! :P
Pas sampai di Rumah hantu yang letaknya di lantai dua Mall, kamipun mulai memesan tiket. Yang sebenarnya membuat dompet boleh bateriak ! 20.000 ! Bisa di pake beli batagor dua piring plus es campur, atau empat porsi es pisang ijo di jalan kartini ! :P hehehe (Hiperbolis)
Tapi, SEKALI LAGI. Semua DEMI PENGALAMAN. Kita pun rela membayar 20.000 untuk satu orang. Jadi benarlah, apa kata-kata orang bijak... pengalaman itu memang berharga. Sangat berharga.
Kita sudah antri di barisan masuk. Awalnya sih tertawa-tawa geli pas mendengar semacam suara GONG yang selalu berbunyi di pintu masuk rumah hantu, tiap kali pengunjung baru masuk. Rupanya kegunaan Gong tersebut adalah agar Para Setan Jadi-jadian di dalam bersiap dan tahu bahwa ada pengunjung baru yang akan masuk.
Begitu masuk ke ruangan gelap, dengan dekor yang LUMAYANLAH sempat membuat bulu kudu ber-shuffle, kami masuk perlahan-lahan. Awalnya dengan formasi Rara berpelukan dengan Venni, dan saya bergandengan erat dengan Rezi.
Lucunya, yang bikin takut sebenarnya bukan kemunculan setan itu. Tapi semata-mata adalah kenorakan alias ke-parnoan kami sendiri karena teriak-teriak tiap liat dekor mengerikan yang padahal hanya diam di tempatnya.
SETAN PERTAMA KAMI JUMPAI.
"Hahaha, hallo setan? How are u doing ? Kamu di gaji berapa sih?" Sempat terjadi percakapan yang tidak lazim antara setan pertama dan Venni. Hahahaha ! Jelas saja, TIDAK! Yang terjadi sebenarnya adalah :
"ARRRGGGHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Teriakan semacam cewek yang baru saja melihat hantu menggema di setiap rongga-rongga ruangan gelap tersebut. (#ya memang abis liat jiplakannya hantuu!)
SETAN 1 berhasil di lewati, sekalipun dengan menjerit-jerit dan gigi yang hampir talepas. Hahaha
Nah, sebelum sampai di SETAN 2, tiba-tiba muncul petugas.
"Yaaa, silahkan lewat sini, Mbak ..." Orang yang menempatka dirinya sebagai pemandu "perjalanan wisata" scary kami itu mulai menuntun arah jalan kami, berhubung kami terlalu lama diam di tempat dan kebanyakan teriak-teriak tak jelas.
Pelajaran 1 : Kalau pergi ke tempat seperti ini, sebaiknya jangan membawa sesama jenis (perempuan) karena jadinya akan seperti ini, satu orang teriak(walau sebenarnya tidak ada apa-apa) yang lainnya pun akan ikut2an teriak. Bersaut-sautan deh, kayak serigala yang ada di tengah hutan dalam masa bulan purnama.
"Ayo, ayo silahkan ke sini. Tidak ada apa-apa, Mbak" Instruktur itu menyuruh kami berjalan ke arah yang ditunjuknya.
"Tidak ada apa-apa, apa! Itu sana yang di ujung!" Teriak Veni lumayan histeris, karena melihat "Si rambut Gondrong dengan dress putih sedang berdiri di ujung jalan yang akan kami lewati.
Saya juga yang dalam keadaan lumayan diliputi kepanikan, melihat ke belakang dan mendapati tiga orang laki-laki berbaju putih sedang berdiri di belakang kami. ARRGGH! Apa-apaan ini?!
Hampir saja saya 'tampeleng' mereka, karena dikiranya mereka merupakan bagian dari skenario Tumah Hantu ini, nggak taunya mereka juga adalah pengunjung, sama seperti kita.
Tapi yang anehnya, haruskah, ketiganya sama-sama memakai baju putih ?
Pelajaran 2 : Jangan menggunakan baju putih, jika kamu dalam rangka akan pergi ke suatu tempat atau kegiatan yang berbau seram. Karena pasti akan dikira salah satu penampakan. Tapi sebenarnya saya juga nggak tau, dari mana asalnya, dan kapan orang mulai mempresentasikan kalau setan itu selalu berbaju putih. Siapa tahu, mereka ganti baju... apalagi ini udah 2012 gitu loh! Trend Harajuku udah lama membooming di masyarakat! Gaya warna Tabrak-Lari !
SETAN 2 masih berdiri mematung di tempatnya,
dengan sikap ke-ibu-ibuan Venni yang berada pada barisan paling depan menelentangkan tangannya dan melarang kita untuk melangkah.
"Heei, cepat sudah" Gumam seorang laki-laki di belakang saya.
"Kamu jo duluan kalo begitu!" Suruh Rara yang gemes, "Laki-laki kok, di belakang!" Protesnya lagi.
Akhirnya ketiga orang berbaju putih tak jelas itu pergi mendahului kami. Setan yang ke-2 ini lumayan tinggi. Dan bikin takut!!! Rambutnya yang panjang sampai menyaingi rambut saya yang padahal sudah lumayan panjang.
Begitu bisa berjalan melewati setan itu, kami pun berlari tebirit2 disertai teriakan histeris norak, "AARRHH!! ARGGKHH!" Teriak kami berempat.
Detik itu juga saya tidak tahu yang saya gandeng disebelah saya ini, apakah masih Rezi ataukah sudah berubah jadi hantu yang tadi... entahlah... smuanya benar2 suram, saya nggak ingat jelas detik2 detail di dalam sana.
Sampai pada SETAN 3.
Setan yang ini kasian, menurut cerita teman2ku yang sebelumnya sudah lebih dahulu datang ketempat ini, setan yang satu ini adalah setan yang paling banyak jadi bulan-bulanan pengunjung. Berhubung posisinya yang SANGAT MEMUNGKINKAN untuk di aniaya. SETAN SUSTER NGESOT.
Dia merangkak, dan posisinya jauh di bawah kita yang berdiri. Malam itu secara kebetulan sekali saya menggunakan sandal highheels, begitu juga Venni. Entah angin dari mana yang membuatnya, padahal biasanya cuma pakai sendal teplek. Berbeda dengan kami, Rara dan Rezi memakai sendal teplek yang sederhana.
"Setannya jangan dipukulin yaaa... kasian" Seru Instruktur yang TERNYATA sedari tadi masih terus menemani kami.
Dari mana ceritanya, manusia yang ditakut-takuti harus kasihan sama yang menakut-nakuti (Setan jadi-jadiannya)? Yang ada, seharusnya si Setan Jadi-jadian itu yang kasihan sama pengunjung. Jangan terlalu ekstrem menakut-nakuti, karena sapa tau ada yang penyakitan jantung, bisa mati di tempat kalau nggak tahan liat yang begituan.
Ternyata memang setan ini adalah setan yang paling dikasihani, dilindungi. Kata temanku, dulu si SUSTER NGESOT ini jalannya cepat bukan main. Dan tugasnya adalah menangkap kaki para pengunjung. Tapi yang terpampang saat ini hanyalah suster ngesot yang duduk diam sambil meraung-raung tidak jelas dari sudutnya. Dia tampak menjadi setan yang teraniaya, karena dicabut hak prerogativenya untuk leluasa menakut-nakuti orang. Ya, berhubung beberapa accident yang ditimbulkan oleh pengunjung yang telah secara tak berpri kesetanan menginjak tangan si suster ngesot. Akhirnya jadilah ia suster ngesot yang pasif, kasihan sekali :(
Bagian sesi itu tidak terlalu menantang, selanjutnya sampai di bagian SETAN terakir.
Disini kami sempat kaget walau tak sekaget pada SETAN ke-2
Soalnya setannya lumayan lebih pendek dari kami. Dan si setan pun diam saja, tidak seagresif SETAN ke-2.
Kami cuma memandangnya sekilas, dan berlalu.
Tak taunya, petualangan kami berakir sampai di depan tirai merah, dimana terlihat sekumpulan pengunjung yang sedang berdiri di luar.Oooh, ternyata kita sudah sampai di garis finish. Tapi! Formasi kita jadi ketukar. Kali ini Venni dan Rara justru ada di belakang. Mereka masih sibuk. Entah apa yang diperbuat mereka.
"Plak..plak...plak...plak..!!!" Suara pukulan sandal yang mendarat ke daging seseornag terdengar begitu jelas.
Kami tidak terlalu memperhatikan itu, yang ada dalam pikiran kami hanyalah keluar dari tempat itu sesegera mungkin.
Barulah ketika kami menarik udara segar diluar, kami HEBOH cerita semua yang terjadi satu sama-lain.
Rupanya, yang barusan terdengar ketika kami hendak keluar itu adalah Rara yang lagi memukul salah satu pengunjung dengan sendalnya.
Habisnya menurut Rara, tangan seorang cowok telah mendarat di pinggangnya, dan dia sadar ketika sudah hampir keluar. Maka sempat-sempatlah ia memukul laki-laki itu dengan sendal jepit karetnya. Yah, untunglah bukan highheels Venni atau punyaku yang dipakai memukul.
Hahaha, tapi memang dalam keadaan seperti itu khususnya bagi para cewek2 harus selalu waspada. Karena dalam keadaan gelap, takut, smua orang bisa memanfaatkan kesempatan. Bukan hanya untuk mengambil benda-benda berhagra, tapi juga mengambil kesempatan seperti memegang-megang diri kita dengan sembarangan.
Hahahah, tapi malam itu yang ada hanyalah tawa,
malah mungkin tangisan juga ada. Tapi tangisan yang timbul akhibat tertawa geli.
Hm, setelah malam ini... masih ada banyak rangkaian acara liburan yang kami rencanakan untuk lakukan.
Ayo, ladies... masa muda sungguh senang :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar