Jumat, 27 Juli 2012

Butet dan Butet (AGAIN)

Masih tentang Butet! Si Batak yang superr lucu :D

Masih lanjutan tentang kejadian malam minggu ketika kita bercerita di rumah Stella,
Topik terbagi menjadi dua.

1. Tentang Asisten Dosennya Butet yang mendekati gila itu "Cilung"
2. Tentang Ibu Kos Butet yang sudah umuran

Pertama di makasar, Butet masuk dalam sebuah kos-kosan yang Ibuu Kosnya itu adalah seorang nenek berumur 75 tahun. Nenek itu tidak menikah. Otomatis, dia tidak punya anak.
Dia menerima kos Putri, dan menerapkan peraturan ketat untuk kosnya.
Seperti :
1. Tidak boleh membawa tamu laki-laki ke dalam kamar.

Butet yang bercerita dengan berkobar-kobar waktu itu mengatakan, bahwa ternyata Ibu Kosnya itu (Nenek itu) kadang menjengkelkan juga.
Karena sensitiv dan cerewet.
Dia suka menasehati, anak-anak kosnya. Dia jarang marah, tapi sekalinya marah... nenek itu bahkan sampai bisa membanting meja. (WOW... kuatnyaaa)

Ibu kosnya itu juga suka "Cas-cis-cus" alias cerewet, selalu bocor ke orang-orang. Hahaha...
Ya, mungkin itu adalah salah satu akibat dari rasa kesepiannya dia.

Suatu hari Butet pernah meracik obat Puyer --berhubung Butet kuliah di jurusan Farmasi.
Racikan obat itu , entahlah... sudah dalam dosis yang benar atau tidak. Yang jelas itu adalah hasil praktikum. Dan tahu kan kalau hasil uji coba praktikum di Lab, belum tentu dosisnya benar.
Malam itu... Butet hanya menaruh obat Puyer racikannya di atas meja makan.
Lalu melintaslah Ibu Kos, dia melihat obat itu... dan menyangka kalau obat itu adalah minuman menyehatkan yang entah di beli oleh salah satu anak kosnya.

Detik-detik beralalu begitu lambat (#SLOW MOTION) Seperti dalam film-film...
Tak, tik, tok...

Gelas hampir masuk ke mulut...
DAAANN....

Melintaslah Butet di waktu yang tepat,
Butet : OMAAA!!!!! Jangan diminum itu!!! Itu obat hasil di Lab kuu!!!

Oma yang sudah tua (Rata-rata orang tua melekat dengan image penyakit 'jantungan') pun terkaget.
Oma : Astaga! Butet! Kau mau kasi mati saya! So mau jantungan!

Akhirnya Oma pun sempat marah-marah dan berceramah singkat sama Butet

Belum lewat satu malam...
Ternyata cerita kejadian itu sudah tersebar di semua anak kos yang ada di rumah itu.
Butet langsung menerima banyak sms dari teman-teman kosnya yang ada di kamar masing-masing:

Butet, yang sabar ya... kalo di marah sama Oma...

Kira-kira begitulah salah satu SMS yang dikirimkan teman kosnya yang hanya bersebelahan kamar.

Jadi betullah penilaian Butet tentang Ibu Kosnya yang cerwet. Buktinya dalam satu malam... seisi kos langsung tahu kejadian Obat Puyer itu. ckckck

(--") hedeeehhh

Peristiwa berikutnya...
Oma ternyata sering sakit-sakit batuk.
Suatu hari Ibu Kos itu(Oma) itu tidak keluar-keluar dari kamarnya.
Sampai satu hari tidak keluar-keluar juga.

Akhirnya Butet dan kelima cewek-cewek anak kos lainnya curiga... dan mulai bermunculan dugaan yang tidak-tidak...

Cewek 1 : Aduh, kenapa itu Oma so tidak keluar satu hari?

Cewek 2 : Aduh jangan-jangan dia so kenapa-kenapa di dalam!

Butet : Ehh, coba kamu ketuk pintu kamarnya

Cewek 2 : Eh, takut saya...

Jadi waktu bercerita di rumahnya Stella, saya bertanya...

Dian : Kenapa kamu orang takut? Hahaha

Butet dengan polosnya dan cepat menjawab...
Butet : Eeh, Dian... kita tidak tahu, jangan-jangan so jadi BANGKAI di dalam

HAHAHAHAHAHAHAHAHA. Huuuu Butet !!! Pecah ketawaku dan Stella mendengar sahutan Butet itu.

Dian : Hahahah, kenapa BANGKAI, butet??

Stella : Kau kira kucing ini? Hahahahaha

Dian : Itulah. Bilang kek mayaaatt ...

HAHAHAHA, dasaarr ...

Akhirnya karna sudah panik, plus takut, plus pikiran sudah tambah menjadi yang tidak-tidak...
Butet menelefon teman-teman pemudanya di Gereja... meminta untuk membantu anak-anak kos yang ketakutan ini.

Butet : Hallo? Syalom, slamat malam... kakak... bisa ke kosnya kita? Disini Oma sudah tidak keluar-keluar kamar satu hari.

Orang diseberang : Oh, kenapa bisa?

Butet : Makanya itu kak... kita juga nggak tahu. Kita takut ba ketuk

Orang diseberang : Oh, oke kalau begitu kita ke sana...

Malam ketika Butet menelpon itu bertepatan ketika anak-anak pengurus pemuda Gerejanya sedang rapat.
Maka jadilah, SATU KOMPI anak-anak muda yang sedang rapat di gereja malam itu datang ke kosnya Butet.

Mereka semua hanya berkerumun di depan pintu kamar Ibu Kos (Oma)

Ketua Pemuda : Jadi bagaimana?

Butet : Saya tidak tahu kak... jangan2 Oma sudah kenapa-kenapa di dalam

Ketua Pemuda : Oh, bagaimana kalau kita panggil Ibu Pendeta...

Butet : Iya, lebih bagus begitu kak. Karena kita semua disini tidak ada yang berani.

Akhirnya Si ketua Pemuda pergi menjemput Ibu Pendeta untuk datang ke Kos Butet.
Setelah Ibu pendeta sampai di sana...

Ibu Pendeta (Tok...tok...tok) : Oma... omaa....

Belum ada tanggapan dari dalam.

Ibu pendeta : Oma... oma, ini Ibu Pendeta...

Masih belum ada reaksi. Sempat terpikirkan oleh mereka untuk mendobrak pintu itu.
Tapi...
Sesaat kemudian, grendel pintu bergerak...
Munculah Oma dari balik pintu.

SHOCK.

KAGET.

Oma : Eh, kenapa banyak sekali orang disini????
Oma kebingungan, dan celingukan lihat kesana-sini, dengan tak mengerti.

Ibu Pendeta : Ini Oma, Butet menelepon kita... dia takut Oma so kenapa-kenapa di dalam... karena tidak keluar satu hari.

Oma : Oh, iya... saya lagi kurang enak badan. Saya tidak keluar kamar, soalnya mereka berenam ini tadi siang bilang mau ada acara di kampus sampai satu hari.

Butet : Oh, tidak jadi acara di kampus Oma...

Akhirnya... pulanglah gerombolan pemuda yang ramai itu dengan penuh penyesalan (LOH KOK MENYESAL? SEHARUSNYA BERSYUKUR Oma TIDAK KENAPA-KENAPA. Ya kan?! :D )

Butet bilang ..
Mulai malam itu... dia jadi terkenal di kalangan pemuda Gereja itu, sebagai
"Butet yang bikin semua pemuda dan pendeta datang malam-malam ke kosnya, mengira Oma sudah meninggal"

Ckckck...

Butet akhirnya memutuskan untuk pindah, waktu semua teman2ya juga mulai pindah. Karena satu-persatu mereka sudah mendapatkan KOS BARU yang lebih dekat dengan Kampus.(Jadi ceritanya waktu tinggal di Kos Oma itu mereka sedang dalam tahap mendaftar di kampus tujuan masing-masing )

Di kos yang baru, Ibu Kosnya lebih muda...
Tapi ada pertaturan yang berbeda dengan di Kos itu...

Ibu Kos Baru : "Disini tidak apa-apa bawa laki-laki ke dalam kamar.
Tapi, kalo hamil langsung keluar."

Wah, singkat... simple, tapi penuh makna...
Memang zaman sekarang ini susah untuk mengendalikan anak-anak kos untuk membatasi jenis tamu yang masuk ke dalam kamar.

Hmm... Butet bilang, dia tetap nggak akan lupa sama Ibu Kosnya yang pertama ( Oma yang 75 tahunan itu) Biar cerewet... tapi Oma itu baik, dan selalu menasihatinya selayaknya anaknya sendiri.
Hmhm... Butet, butet (#geleng-geleng kepala)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar