Senin, 09 Juli 2012

Trip


Libur tlah tiba-libuur tlah tiba Hoyeyyy... hoyey... hoyey ("Libur tlah tiba-Tasya")

Beberapa hari yang lalu, saya dan beberapa teman saya berkunjung ke BALI.
Perbedaan pertama yang terasa adalah : BAHWA BALI ITU DINGIIIIIIIINN SKALI.
Angin bertiup dimana-mana. Entah, apa karena Bali adalah sebuah pulau, yang dikelilingi laut, makanya banyak angin? Atau... ah, entahlah.
Tak terbayangkan kalo perjalanan kali ini akan banyak diliputi dengan yang namanya dingin. Padahal di Koper baju yang dibawa adalah baju tipis-tipis (Tapi bukan tembus pandang ya!!)



Pertama kali disana, karena kebiasaan memberi panggilan sama seorang laki-laki yang lebih tua dengan panggilan "Oom" maka, sayapun memanggil Pak Sopir Mobil dengan panggilan itu.

"Ooom! Ooom, ini di jalan apa ya?"

Dia nggak berbalik.

"Ooom! Oomm! Jawab dong"

Dia tetap stay cool. Mengemudikan mobil.

"Woooyyy masss jangan bawa lari sayaaaaa!"

Yah, pengalaman. Ternyata saya harus terbiasa untuk memanggil orag itu dengan sebutan "Bli".

"BLi, kalo bli oleh-oleh bli nya dimana, bLi?" (Ya ampuun rempoong, kebanyakan "Bli")

"Ooh, di Krisna aja, murah-murah..." Jawabnya.

Salah satu tempat perbelanjaannya yang TOP-Cer di Bali adalah KRISNA. Di sana harganya, 'Ta-Banting' bae-bae... heheheh

Contohnya di pasar Seni yang ada di GWK, baju-baju harganya 30-40an, tapi di KRISNA bajunya harga 20-30-an aja! :D wahwahhhh...
dan ILer pun meleleh ... wkekekeh..



Pemandangan melihat turist asing dimana-mana, udah nggak jadi sesuatu yang WAH lagi.
Saya perhatikan, kebanyakan turisnya adalah turis Autsralia. Ada beberapa dari Amerika, tapi mungkin lebih sedikit (Hal ini bisa dilihat dari struktur kulit dan rambut mereka. Kalau Australia lebih "matang" alias lebih pink kalo kena matahari, dan rambutnya pirang terang. Kalo Amrik lebih blaster, dan rambutnya agak gelapan) hehehe, itu sih menurut analisis saya :D

Nggak cuma itu. Turis asal korea pun juga ada. Jepang juga. Saya ingat waktu di bandara, saya mendengar percakapan sekelompok orang yang berdiri di belakang saya.

"Haikk...."

Sesaat lagi yang satu menyaut, "Haiiikk"

Apaan sih ini haik-haik?!! Saya pun lansung berbalik, ooohh... ternyata para Japanese sedang bercakap-cakap. Hm, pantas.

Ada sekelompok anak muda korea yang sedang ketawa-ketawa di salah satu sudut ruang tunggu bandara Ngurah Rai Bali. Mereka tampak bercanda-canda. Tapi mereka lumayan Ekstrem. Karena mereka saling menggelitiki dan berteriak-teriak dengan bahasa yang KEBANYAKAN orang disitu tidak mengerti apa artinya.
Saya dan beberapa teman saya melintas, dan refleks saya langsung berteriak , "Yoo, lo kamseupayeoo"
Hahaha, teman saya ngakak.
Kalo sekilas diucapkan, memang samar seperti bahasa korea, walau sebenarnya itu hanyalah hasil pelesetan dari kata KAMSEUPAY.

Hihhihihi, biarin aja. Toh mereka nggak tau artinya.

Ada satu hal yang enak kalau pergi ke daerahnya orang, yaitu.... TIDAK ADA YANG KENAL KITA.
So, kita mau b.salto di pinggir jalan, mau jalan kaki jauh-jauh, bahkan makan rujak di pinggir jalan (Yang ini beneran) nggak perlu khawatir memikirkan kalo ada yang mengenal kita. Nggak perlu malu deh! Terserah mereka mau bilang apa. Intinya, MEREKA NGGAK KENAL KITA!
Yaaa, jadi lumayan bebas untuk ngapa-ngapain.
Nggak kayak di Palu.
Sedikit saja ke sana.... eh, ketemu sama teman. Sedikit ke warung, cuma pake daster.... eh ketemu sama mantan. Sedikit ke kios nda pake helem, eeh, kena tilang. Ya ampun, taulah Palu... selebar daun kelor.

Ya, sebenarnya bukan Palunya yang salah. Tapi memang kalo pergaulan kita udah lumayan luas, maka dunia terasa makin sempit, karena teman dimana-mana.
Walau begitu, ada juga kelebihannya, kita jadi mudah untuk minta tolong.... di saat-saat genting yang di luar dugaan. Misalnya kalau lagi bocor Ban, atau buat anak-anak kos yang selalu kepepet masalah akhir bulan (soal keuangan) bisa bikin transaksi pinjaman sama temen.
Btw kok sudah membahas keuangan sih?? Dari membahas turis Korea kok jadi masalah finance? Heee, ckckc...

Bandara Bali dalam perombakan yang cukup besar. Direncanakan akan dibangun Bandara Internasional Ngurah Rai yang selesai pada 2013.
Ya! Emang perlu, soalnya Bali itu serasa jadi Ibu kota negara yang ke-2 setelah Jakarta.
Finally, saya berharap suatu hari nanti bisa kembali ke sana lagi.
Mungkin untuk foto pra-wedding? Hahahahahahhaha .
Just let God do His want. :)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar